Ponorogo Jegeg


Hai guys, kali ini aku mau posting tentang budaya, makanan, serta kebiasaan-kebiasaan daerah asalku.
Ponorogo adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Jaw aTimur. Absolutely, kebudayaan yang paling mentereng adalah Reyog Ponorogo, seni tari yang diklaim oleh Negara tetangga. Reyog Ponorogo bukan hanya sarat akan kebudayaan seni tari, tapi juga unsur mistis. Sebagai referensi aja, biasanya sebelum pentas dilaksanakan, ada tradisi untuk menyalakan dupa. Ada sebagian yang bilang bahwa itu adalah salah satu cara agar orang yang akan mengangkat kepala singa atau yang disebut ‘barongan’ mampu mengankat topeng yang beratnya lebih dari 30kg menggunakan giginya. Ada juga acara kesurupan agar pemainnya tidak sakit saat menginjak serpihan kaca, tidak panas karena terkena api, dan beberapa atraksi ekstrem lainnya.
Pemain Reyog terdiri atas barongan, Prabu Klanasewandana, Putri Dewi Sanggalangit, jathil, warok, dan pujangganong. Konon zaman dahulu kala, ada seorang putri yang sangat cantik dari Kerajaan Bantarangin, yaitu Putri Sanggalangit. Prabu Klanasewandana dan Prabu Singa Barong mendengar kabar bahwa Putri Sanggalangit hanya mau dinikahi oleh seseorang yang bisa membawa 1000 pasukan berkuda serta memberikan pertunjukan yang baru bagi rakyatnya. Akhirnya terjadilah perang antara Prabu Klanasewandana dengan Prabu Singa Barong memperebutkan Dewi Sanggalangit. Prabu Klanasewandana mengeluarkan merak sebagai senjata, serta Singa Barong Berubah menjadi berkepala harimau. Singa Barong kalah hingga akhirnya merak dan harimau itu bersatu menjadi satu hewan yang aneh, yaitu berkepala harimau dan berbadan merak. Itulah topeng barongan yang digunakan dalam pertunjukan Reyog.

Sekarang tentang makanan khas Ponorogo, yaitu sate ayam. Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas Ponorogo lainnya. Di Ponorogo ada sebuah gang yang seluruh warganya menjajakan hidangan sate ayam ini. Bukannya sebut merk, hanya untuk referensi, sate ayam yang paling top di Ponorogo adalah sate ayam H. Tukri Sobikun. Irisan ayamnya yang lebih besar, serta sambal kacang yang kental dan nikmat, menjadi daya tarik sate ayam Pak Tukri dibandingkan yang lain.

Tentang kebiasaan di Ponorogo, ada yang namanya Grebeg Suro. Sejarah diadakannya Grebeg Suro adalah adanya kebiasaan masyarakat pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang mengdakan tirakatan semalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di alun alun Ponorogo. Pada tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat fenomena ini dan melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka dengan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya. sebab ada tanda bahwa minat para pemuda terhadap kesenian khas POnorogo mulai luntur, untuk itu diadakanlah Grebeg Suro dan memasukkan Reyog kedalamnya. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi festival Reog Nasional (FRN), Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, serta larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar